MHP. Takalar. Penyaluran bantuan sosial berupa bansos BBM, sembako dan PKH hari ini(Jumat: 09-12-2022) dilanjut didesa banggae dan panyangkalang pasca pemilihan desa serentak di Takalar. Semua desa yang melaksanakan pemilihan direscedule penyalurannya setelah Pilkades. Ini merupakan kesepakatan pemerintah kabupaten dan PT Pos sebagai penyalur.
Untuk keC. marbo yang mendapat jadwal penyaluran kemarin dilaksanakan pada dua titik , salah satunya adalah desa banggae. Keluarga Penerima Manfaat (Kpm) sejak dari pagi hari sudah berbondong-bondong menuju kantor desa untuk antri, termasuk penerima susulan yang baru muncul Namanya di By Name By Adress (BNBA) nya untuk mengambil bantuannya sesuai arahan TKSK Marbo digroup operator siks ng Marbo setelah ada petunjuk dari PT Pos.
Yang membuat KPM penerima bansos bingung karena mereka sampai ditempat, tidak dilayani tapi disuruh menunggu sampai sore.
Perlakuan ini, Mereka mengadukan kependampingnya, dalam hal ini pendamping Bansos PKH yang hadir dan dikoordinasikan kepetugas lapangan. Dan informasi yang berkembang bahwa memang betul ada arahan dari pimpinan Pos Takalar bapak Ridho untuk membayarkan dibelakang.
Setelah mendapat info dari petugas lapangan tersebut. langsung dikonfirmasi ke Pak Ridho. Dia mengakui bahwa itu adalah kerbijakannya,
Namun setelah dipertanyakan dasar kebijakannya apa ?. hanya mengatakan takut uangnya banggae habis.
sehingga begitu.Pendamping mempertanyakan “kenapa KPM diarahkan kepada titik kepenyaluran kalau tidak teresdia uang ? mana rasa kemanusiaannya kalau orang tua lansia yang buta, sakit harus menunggu dari pagi tapi tdak jelas akan mendapat bantuan atau tidak ?” Malah telpon diputus oleh Pimpinan PT Pos Takalar.
Sekadar diketahui bahwa BNBA susulan untuk kecamatan Marlboro 97 orang 40℅ lansia.. Salah satunya adalah Muna Dg Ngintang KPM lansia dari Desa Topejawa dengan kondisi gemetar dan penglihatannya juga sudah rabun hampir pingsan menunggu giliran. Untung saja pendamping PKH sigap dilapangan dan langsung memapah dan membantu lansia sambil mengusahakan agar bisa segera dibayarkan..
“Tapi tetap nihil setelah komunikasi dengan pak ridho malah dengan entengnya mengarahkan kekantor pos mengambil bantuannya.” Ungkap seorang Pendamping PKH.
“Kalau habis uangnya banggae dimana diambilkan pak ?” Ungkapnya Kepala PT Pos dipercakapan via telp whatsapp yang tak lama kemudian dia tutup tanpa solusi. (Laporan: Rahman Raja)
Leave a Reply